AWALI DENGAN
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
A.
PERBEDAAN
SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN.
TABEL 1 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
No.
|
Bagian
Sel
|
Sel
Tumbuhan
|
Sel
Hewan
|
1.
|
Dinding sel
|
Ada
|
Tidak
ada
|
2.
|
Glioksisom di Badan Mikro
|
Ada
|
Tidak
ada
|
3.
|
Plastida, seperti kloroplas
|
Ada
|
Tidak
ada
|
4.
|
Vakuola
|
Ada
|
Kecil/bahkan
terkadang tidak ada
|
B.
TRANSPOR
MATERI MELALUI MEMBRAN.
Di bawah ini adalah beberapa cara transpor materi melalui membran.
1.
Difusi
sederhana.
Difusi merupakan pengangkutan materi dari daerah dengan konsentrasi
tinggi ke daerah konsentrasi rendah tanpa menggunakan energi. Hanya
mikromolekul dan ion-ion yang bisa bergerak melalui membran dengan cara difusi.
Molekul yang bersifat hidrofobik dapat dengan mudah melewati membran seperti
benzena, H2O, etanol dan lain sebagainya.
2.
Difusi
fasilitas (facilitated diffusion).
Dinamakan difusi fasilitas karena dalam berdifusi menggunakan
fasilitas yaitu protein pada membran sel.
3.
Transpor
aktif.
Transpor aktif merupakan transpor materi dengan menggunakan energi,
karena melawan gradien konsentrasi.
4.
Endositosis.
Endositosis merupakan pemasukan makromolekul dan partikel-partikel
ke dalam sel. Endositosis dibedakan menjadi dua yaitu fagositosis dan pinositosis.
a)
Fagositosis
(phagein = memakan; cytos
= sel), bahan yang ditranspor berupa makromolekul atau partikel melalui
pembentukan gelembung-gelembung besar.
b)
Pinositosis
(pinein = meminum),
bahan yang ditranspor berupa larutan dengan melalui pembentukan
gelembung-gelembung kecil.
C.
CARA
KERJA/MEKANISME PENCERNAAN OLEH LISOSOM
Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang berperan penting di dalam
proses pencernaan. Proses pencernaan oleh lisosom terdiri dari berbagai macam
tergantung dari jenis dan asal bahan yang akan dicerna.
1.
Secara
heterofagi.
Apabila bahan yang dicerna berasal dari luar sel yang terjadi
dengan jalan endositosis.
Mekanismenya:
Bahan yang berasal dari luar akan masuk ke dalam sel membentuk endosom. Kantung
yang putus/terpisah dalam sel (endosom) akan diteruskan oleh lisosom primer,
lalu berdifusi dengan lisosom sekunder, sehingga terjadi proses pencernaan.
2.
Secara
autofagi.
Apabila bahan yang menjadi substrat berasal dari dalam/komponen sel
itu sendiri.
Mekanismenya: Dimulai
dengan kegiatan sebuah sisterna RE yang akan melengkung dan mengelilingi
sebagian sitoplasma yang padanya terdapat berbagai macam organel dan inklusi
sehingga membentuk vesikel, maka enzim akan segera dicurahkan dan terjadilah
autolisosoma yang akan menghasilkan badan-badan residu yang akan dikeluarkan
dari sel.
D.
RANTAI
SEKRESI

NB: apabila gambar di atas tidak tampil, silahkan kunjungi website di bawah ini.
Pada bagian luar membran REK (Retikulum Endoplasma Kasar) terdapat
butiran-butiran ribosom yang menempel pada REK. Ribosom akan berasosiasi dan
menembus membran REK. Sintesis protein terus berlangsung. Protein-protein yang
terbentuk akan dibungkus atau dikemas yang pada saatnya nanti akan diangkut
oleh vesikel transisi ke Aparatus golgi melalui permukaan cis (daerah
pembentukan) menuju permukaan trans (daerah pemasakan).
Di dalam Badan golgi/A.golgi akan terjadi proses dipilah dan
dipilih serta dikemas yang kemudian akan dikeluarkan melalui permukaan trans.
Setelah keluar dari permukaan trans akan tebentuk seperti
gelembung-gelembung yang disebut vesika/vesikel. Vesika ini mempunyai
berbagai fungsi tersendiri, yaitu:
a.
Membentuk
dinding sel.
Saat terjadinya sitokinesis pada pembelahan sel tumbuhan akan
terbentuk matriks. Di dalam matriks tersebut terdapat banyak vesikel-vesikel
yang berisi bahan baku dinding sel yaitu pektin, selulosa, hemiselulosa, dan
sebagainya yang berasal dari A. Golgi atau biasa disebut diktiosom untuk sel
tumbuhan. Matriks dan senyawa-senyawa tersebut akan melebur dan membentuk sekat
di antara dua buah inti untuk membentuk dinding sel primer yang terus disuplay
hingga terbentuk dinding sel sekunder.
b.
Reparasi/pemulihan
membran sel.
Membran sel yang rusak akan direparasi dengan menggunakan
vesikel-vesikel dari A. Golgi. Vesikel pengangkut tersebut akan dirangsang
untuk melebur dengan membran sel. Protein transmembran dan lipid membran
vesikel akan menjadi lipoprotein baru bagi membran sel.
c.
Pembentukan
akrosom/tudung spermatozoon.
Vesikel A. Golgi akan berfusi dengan spermatozoon dalam pembentukan
akrosom/tudung spermatozoon. Fungsi dari
tudung akrosom adalah melisiskan membran sel telur (ovum) pada saat
fertilisasi, karena berisi enzim hidrolitik Hialuronidase.
d.
Pembentukan
lisosom.
Lisosom mengandung berbagai macam enzim hidrolitik (enzim
pencernaan) seperti enzim protease (enzim pencernaan protein), enzim lipase
(enzim pencernaan lemak), enzim amilase (enzim pencernaan amilum), dll.
Enzim-enzim tersebut berasal dari vesikula sisterna A. Golgi pada sisi trans.
E.
SITOSKELETON
1.
Mikrotubulus.
Mikrotubulus
tersusun atas 13 protofilamen. Tiap protofilamen merupakan struktur dimer yang
terdiri dari molekul-molekul tubulin yang merupakan protein sejenis disebut
tubulin α dan tubulin β.
2.
Mikrofilamen
(filamen aktin).
Mikrofilamen
tersusun atas protein aktin, miosin, dan tropomiosin.
3.
Filamen
Intermediet.
Bersifat
liat dan terdiri dari lima protofilamen. Tipe filamen intermediet berdasarkan
asam amino penyusunnya, yaitu:
1) Tipe
1: tersusun dari asam amino keratin (bersifat asam, basa ataupun netral)
terdapat di dalam epitelium dan epidermis.
2)
Tipe
2: tersusun dari asam amino vimentin, desmin, dan protein fibrilar.
3)
Tipe
3: tersusun dari asam amino neurofilamen yang terdapat di sel saraf.
4) Tipe
4: tersusun dari protein lamina nukleus, terdapat di lamina nukleus dari semua
sel eukariotik.
F.
SIKLUS
HIDUP SEL
a.
Amitosis merupakan proses pembelahan sel secara langsung (pembelahan biner)
dan sederhana tanpa adanya tahapan-tahapan seperti pembelahan mitosis.
b.
Mitosis merupakan proses pembelahan sel secara tidak langsung dan dengan
melalui tahapan-tahapan pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang sama
dengan sel induk. Terjadi pada sel somatik.
c.
Meiosis merupakan proses pembelahan sel yang berlangsung dua kali pembelahan
dengan disertai pengurangan (reduksi) jumlah kromosom menjadi separuhnya dengan
menghasilkan empat sel anak yang tidak sama dengan sel induk.
Pembelahan Mitosis.
Mitosis terdiri dari dua periode, yaitu periode Interfase (fase
istirahat) dan periode pembelahan.
1.
Periode
interfase
a)
G1
(Grown = Periode Pertumbuhan). Terjadinya transkripsi r-ARN, t-ARN, dan m-ARN.
b)
S (S
= Sintesis). Terjadinya proses transkripsi dan duplikasi sintesa ADN di dalam
kromosom.
c)
G2
(Persiapan pembelahan). Mempersiapan diri untuk pembelahan.
2.
Periode
pembelahan
a)
Kerja
kariokinesis (Siklus Kromosom).
· Profase
-
Kromosom
mulai tampak karena terjadi kondensasi.
-
Kromosom
membelah dan memanjang membentuk 2 kromatid.
-
Kromosom
memendek dan menebal.
-
Nukleoli
bertambah kecil.
· Metafase
-
Kromosom
berkumpul pada bidang equatorial.
-
Nukleolus
menghilang.
· Anafase
-
Sentromer
membelah dan ke 2 kromatid masing-masing memisahkan diri dan menuju ke kutub
yang berlawanan.
· Telofase
-
Membran
nukleus terbentuk mengelilingi nukleus.
-
Gelendong
menghilang.
-
Nukleolus
terbentuk kembali.
b)
Sitokinesis
(Siklus Sitoplasma).
· Terjadinya lekukan di tengah bidang pembelahan.
· Terpisah dan terbentuknya sel anak baru.
MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT
SEMOGA SUKSES
UCAPKAN...!
ALHAMDULILLAAH